MENGELOLA SISTEM KEUANGAN MULTINASIONAL
Perusahaan Multinasional memiliki karakter yang unik : kemampuan untuk memperoleh dana dan keuntungan diantara berbagai macam unit melalui mekanisme perpindahan keuangan internal. Tujuan dari mengelola sistem keuangan multinasional adalah untuk menganalisa keuntungan, biaya, dan hambatan yang dikumpulkan dengan sistem keuangan multinasional. Analisa ini termasuk :
1. Mengidentifikasi kondisi dibawah yang menggunakan sistem yang akan meningkatkan nilai perusahaan untuk transaksi keuangan yang telah dibuat saat agak jauh ( diantara entitas yang tidak berhubungan ) melalui jaringan keuangan eksternal,
2. Menjelaskan dan mengevaluasi berbagai macam jaringan untuk perpindahan uang dan keuntungan secara internasional,
3. Menspesifikasikan prinsip design untuk sebuah pendekatan global untuk mengelola transfer dana internasional.
Nilai dari Sistem Keuangan Multinasional
Kemampuan untuk transfer dana dan untuk merelokasi keuntungan internal memperlihatkan perusahaan multinasional dengan 3 tipe yang berbeda dari peluang arbitrase, yaitu :
1. Arbitrase Pajak
2. Arbitrasse Pasar Keuangan
3. Arbitrase Sistem Regulasi
Aliran Dana dalam Perusahaan - Mekanisme Biaya dan Keuntungan
Perbedaan jaringan yang tersedia pada perusahaan multinasional untuk pergerakan uang dan keuntungan internasional termasuk transfer harga, fee, dan royalti, leading dan lagging, pinjaman antara perusahaan, kebijakan deviden, dan investasi dalam bentuk hutang versus modal. Subbab ini menguji biaya, keuntungan, dan konstrain yang dihubungkan dengan masing-masing metode berikut ini dari pengaruh aliran dana antara perusahaan.
Faktor Pajak
Pembayaran total pajak pada transfer dana antara perusahaan bergantung pada peraturan pajak dari kedua negara baik dari negara tuan rumah maupun negara penerima. Negara Tuan Rumah sebenarnya mempunyai 2 macam jenis pajak yang secara langsung mempengaruhi biaya pajak pendapatan perusahaan dan pemotogan pajak pada deviden, bungan, dan fee pengiriman uang. Sebaga tambahan, beberapa negara seperti Jerman dan Jepang mempunyai pendapatan pajak pada tingkat yang berbeda ( biasanya lebih tinggi ) dibandingkan pendapatan yang dibayarkan sebagai deviden.
Perpindahan Harga
Harga dari barang dan jasa yang diperdagangkan merupakan satu dari yang paling sensitif untuk semua subyek manajemen, dan para eksekutif biasanya tidak ingin untuk mendiskusikannya. Penggunaan penting dari perpindahan harga termasuk :
1. Pengurangan Pajak
2. Pengurangan Tarrif ( Bea Cukai )
3. Pencegahan Pertukaran Pengawasan
Beberapa negara mempunyai peraturan yang spesifik untuk mengatur transfer
harga. Terdapat 4 alternatif metode untuk mengembangkan harga yang agak jauh, dalam hubungannya dengan penerimaan umum pada kekuasaan pajak, yaitu :
1. Metode Perbandingan Harga yang tidak terkontrol
Dalam metode ini perpindahan harga disusun oleh referensi langsung terhadap harga yang digunakan pada perbandingan transaksi yang dapat dipercaya antara perusahaan yang terpisah diantara lainnya atau diantara perusahaan multinasional dan bagian-bagiannya.
2. Metode Harga Jual Kembali
Dalam metode ini, harga yang berbeda dari produk yang terjual terhadap perusahaan asosiasi untuk harga jual kembali ditentukan dengan mengurangi harga dimana dia dijual kembali kepada pembeli tunggal dengan markup yang tepat ( hal ini merupakan sejumlah yang melingkupi biaya dan keuntungan pedagang ).
3. Metode Harga Plus
Metode ini menambahkan markup keuntungan yang tepat kepada biaya pedagang untuk menghasilkan harga yang agak jauh. Metode ini berguna untuk situasi yang spesifik, misalnya seperti dimana produk setengah jadi dijual diantara bagian entitas yang berhubungan.
4. Metode tepat lainnya
Dalam beberapa kasus, akan lebih tepat untuk menggunakan kombinasi dari metode diatas, atau tetap menggunakan metode lainnya ( perbandingan keuntungan dan metode imbal hasil tahunan ) untuk menghasilkan perpindahan harga.
Salah satu arti dari perjanjian dengan pemerintah Negara U.S dalam kaitannya dengan penurunan yang diakibatkan oleh penyalahgunaan nilai tukar yang dibentuk oleh kemajuan perjanjian harga ( advance pricing agreement_APAs ). APAs ditujukan untuk prosedur dalam perusahaan multinasional, IRS, dan otoritas pajak Negara, perkembangannya hal ini menjadi metode untuk memperkirakan nilai tukar. Pada tahun 1994, kira – kira terdapat 40 APAs yang memiliki tempat permanen dan mempunyai 50 saluran pengembangan. APAs termasuk mahal, mereka mengambil banyak keuntungan saat melakukan negosiasi, dan mereka mempunyai kerjasama yang baik dalam menyikapi bagian dari MNC, tetapi apabila perusahaan menginginkan jaminan atas nilai tukarnya, APAs dapat menyediakan fasilitas tersebut.
Kontrol nilai tukar
Faktor penting lainnya didalam nilai tukar adalah untuk mengontrol nilai tukar. Karena banyak factor yang mempengaruhinya seperti penurunan nilai mata uang itu sendiri dan pajak yang terkandung di dalamnya yang dapat menyebabkan harga yang mahal untuk pertukarannya. Dengan mengambil jalan pintas dalam hal pertukaran mata uang, dapat menjelaskan keanehan yang terjadi pada subsidi operasional di suatu Negara ( LDCs ) salah satunya adalah dengan pajak yang rendah dapat menjual barang dengan harga yang mahal di unit yang lain. Dampaknya perusahaan harus membayar pajak pinalti untuk dapat menjual barangnya di Negara lain tanpa harus menyiapkan dana cadangan untuk pertukaran mata uangnya.
Joint Venture
Permasalahan yang terjadi pada kelebihan dana pada pertukaran nilai mata uang saat perusahaan ingin mempunyai hubungan kerjasama dengan perusahaan di Negara lain. Perusahaan di Negara lain biasanya dapat mengambil keuntungan pada saat pertukaran nilai mata uang terjadi yang berasal dari perusahaan joint venture, dimana mereka harus berbagi, karena mereka tidak mendapatkan dana subsidi dalam hal ini. Karena tidak ada pemecahan masalah untuk ini, penentuan nilai tukar mata uang harus dijelaskan sebelum perjanjian dibuat dan disetujui dalam kerjasama Joint Venture. Tetapi, kenyataannya masalah ini tetap saja terjadi meskipun telah dibuat perjanjian yang jelas sebelumnya.
Keuntungan yang tidak dapat diprediksi
Banyak LDCs menetapkan tarif yang tinggi untuk menjadi penghambat penerimaan barang import masuk ke dalam Negara. Meskipun begitu, mereka sangat peka terhadap kerusakan, pada umumnya pemerintah mempergunakan hal ini untuk dua tujuan yang pertama adalah untuk mendapatkan keuntungan dan yang kedua adalah untuk melindungi usaha dalam negeri. Permasalahan lain adalah keuntungan yang didapatkan bergantung pada peraturan pemerintah, MNC dapat menggunakan nilai tukar mata uang untuk memperhitungkan berapa keuntungan yang akan didapatkan perusahaannya meskipun pada nilai tukar mata uang local yang cukup tinggi. Rendahnya nilai dalam laporan keuntungan perusahaan menunjukkan hasil subsidi tawar menawar upah.Hal ini menyebabkan perkumpulan internasional menetapkan peraturan tertentu bagi laporan keuangan perusahaan multinasional.
Evaluasi dan control
Perubahan nilai tukar akan menyebabkan perubahan keuntungan pada laporan keuangan dan akan mempersulit penilaian terhadap prestasi perushaaan. Pada akhirnya manager akan memeriksa keuntungan dasar yang dimiliki oleh perusahaan agar dapat menghasilkan keuntungan yang dapat dinikmati oleh keseluruhan perusahaan.
PENILAIAN KEMBALI
Apabila dilihat dari pendekatan keuntungan perusahaan multinasional yang tidak dapat diprediksi, pengawasan pemerintah, dan penerapan peraturan mengenai nilai tukar mata uang menyebabkan penurunan nilai pajak yang dikenakan. Peraturan ini berlaku bagi barang yang dihasilkan pada satu Negara yang akan dijual pada Negara lain dan akan disampaikan pada konsumen ke tiga meskipun barang tersebut langsung diambilkan dari gudang perusahaan dan di sampaikan pada konsumen yang bersangkutan. Perusahaan induk membayar pengecernya dan kemudian pengecer akan menjualkan barang dari perusahaan induk.
Menurut batas maksimal pengiriman barang yang telah ditetapkan pada satu daerah, sangatlah mudah untuk menciptakan satu keputusan untuk perubahan harga nilai mata uang. Peraturan dari pusat juga melindungi perusahaan dengan segala fasilitas yang memudahkan perushaan dalam kebijakan nilai tukar mata uang. Anak perusahaan dapat memesan barang dengan menggunakan mata uang yang berlaku didaerahnya kemudian disesuaikan dengan mata uang di lokasi perusahaan induknya. Di sini MNC akan membantu perusahaan dalam menghitung nilai tukar mata uang dua lokasi yang bersangkutan tersebut.
Mempunyai fasilitas kestabilan nilai mata uang mengandung banyak biaya, meskipun mereka memiliki komunikasi yang baik antar cabang – cabang perusahaan di lain – lain daerah. Dan hal ini juga dipengaruhi kebijakan pajak yang ada di masing – masing daerah.
Sebelum tahun 1962, U.S sempat menetapkan peraturan bagi perusahaan multinasional agar dapat memiliki fasilitas dengan pajak rendah atau nol sekalipun. Dengan cara membeli dengan harga yang murah dan menjual kembali dengan harga yang lebih tinggi, MNC mendapatkan keuntungan yang besar di dukung dengan peraturan yang menetapkan pajak rendah atau nol sekalipun. Tetapi hal ini tidak berlangsung lama, setelah ada penetapan peraturan pajak baru di U.S tahun 1962 dimana pendapatan dianggap bagian dari penghasilan Negara, maka peraturan pajakpun berubah.
Pada tahu 1977 peraturan yang berasal dari IRS mengenai nilai mata uang dan pajak, yang menyangkut perusahaan induk yang berasal di U.S dan menjadi bagian dari pendapatan Negara maka diatur kembali peraturan baru dimana terdapat subsidi dari pemerintah U.S.
Peraturan dari perusahaan induk yang berhubungan dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan cabangnya membuat FTCs kewalahan. Apalagi nilai tukar mata uang tidak dapat di rundingkan dengan peraturan pajak yang berlaku.
BIAYA DAN HAK PATEN
Pelayanan manajemen mencakup peraturan perusahaan induk, lokasi anak perusahaan dengan perhitungan tertentu mengenai kondisi pasar sekitar wilayah yang bersangkutan termasuk menciptakan keunikan tertentu sehingga dapat menarik minat pasar. Kesulitannya disini adalah saat menetapkan harga untuk masing – masing wilayah, karena mempunyai peraturan yang berbeda – beda mengenai penetapan tarifnya termasuk penetapan biaya dan royaltinya.
Perhitungan nilai tukar mata uang dan pajak memberikan dampak yang berarti pada nilai pengiriman dan harga barang yang bersangkutan, meskipun pemerintah telah mengatur peraturan mengenai hal tersebut agar tidak merugian perusahaan industry dalam negeri, tetap saja hal tersebut mempengaruhi keuntungan yang akan dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan.
Bagi MNCs, biaya yang harus dikeluarkan ini mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan baru agar dapat melindungi anak cabang perusahaan yang berada di luar negeri. Tetapi beban ini telah dirasakan oleh perusahaan pada tahun 1960 hingga 1970, seiring dengan perkembangan kebijakan nilai tukar mata uang dan kebijakan pajak yang dikeluarkan oleh pemerintah. Contohnya dalam hal menetapkan nilai tukar uang yang rendah dan pemberian subsidi bagi perusahaan industry antara perusahaan yang ada di PuertoRico dan Singapore, dalam hal in pemerintah dapat membebaskan pajak sehingga perusahaan dapat mencapai keuntungan yang maksimal.
Dengan meninjau kembali kemungkinan yang akan terjadi, pada tahun 1986 U.S menetapkan peraturan penetapan tariff yang harus ditanggung oleh perusahaan disesuaikan dengan penghasilan perusahaan yang bersangkutan. Ini berarti pihak IRS tidak lagi turut campur dalam perhitungan nilai tukar mata uang dan penetapan tariff pajak baik untuk kondisi yang dapat di prediksi maupun kondisi yang sesuai dengan lingkungan sekitar.
Hal yang menjadi perhatian utama dalam menetapkan tariff dan royalty pada perusahaan ini harus memperhitungkan biaya pembayaran di luar negeri, biasanya tergantung dari lokasi dimana perushaan tersebut berdiri. Setelah hal ini di perhitungkan maka akan menjadi dasar tarif bagi semua transaksi yangmelibatkan perusahaan yang bersangkutan.
Pemerintah biasanya meneliti penerapan peraturan yang dibuat oleh perusahaan dengan cara meihat laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Disini perusahaan berusaha membuat laporan keuangan yang sesuai dengan peraturan yang ada agar tidak dikenai sanksi yang memberatkan, dan mereka menetapkan harga sedemikian rupa agar dapat mengatasi penetapan tarif antar daerah dan pajak yang berlaku sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian karenanya.
Persoalan yang dihadapi oleh perusahaan Joint Venture adalah penetapan tarif bagi anak perusahaan yang harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan induknya sehingga dapat tetap menjalankan fungsinya sebagai manajemen yang baik, jangan sampai ada hal – hal yang luput dari pengawasan manajemen terutama bagi operasional anak cabang yang berada di lokasi yang berbeda.
KONDISI TERATAS DAN TERBAWAH PERUSAHAAN
Hal yang terpenting bagi penerapan manajemen perusahaan adalah mengatur kondisi teratas dan terbawah perusahaan dengan cara menerapkan system yang baik pada laporan keuangannya pada setiap perusahaan yang bernaung dibawahnya.
Mengatur asset yang mudah bergerak
Kondisi lapisan teratas dan terbawah perusahaan tergantung dari berapa pengeluaran dan pendapatan perusahaan. Apabila kondisi perusahaan berada di atas target, maka perusahaan dapat menyimpan keuntungan perusahaan untuk dijadikan dana diam yang dipergunakan saat kondisi perusahaan kurang baik. Tetapi pada saat kondisi perushaaan kurang baik, maka perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk menutupi kekurangan dan menggunakan kesempatan perbedaan nilai mata uang dan penetapan tariff pajak untuk menutupi kekurangan lainnya.
Strategi posisi perusahaan tersebut memiliki beberapa keuntungan, antara lain :
1. Dana tersebut sepenuhnya milik perusahaan yang dapat digunakan kapanpun perusahaan membutuhkan dan pemerintah tidak dapat turut campur dalam hal strategi perusahaan ini.
2. Pemerintah akan lebih memperhatikan dana yang berpindah dari perusahaan satu ke perusahaan lain, bukan pada dana cadangan yang ada pada satu perusahaan.
3. Pemerintah akan membebaskan biaya perpindahan dana dari perusahaan satu ke perusahaan lainnya diatas enam bulan, dan pemerintah tidak akan menarik pajak pada dana yang ada di perusahaan induk apabila dana tersebut sudah pernah dipotong pajak sebelumnya.
Batasan larangan pemerintah
Pemerintah akan sangat mencermati dana yang berpindah dari perusahaan satu dengan perusahaan lainnya yang berbeda lokasi karena hal ini berkaitan dengan nilai tukar mata uang dan pajak yang telah ditetapkan oleh pemerintah, oleh karena itu pemerintah selalu menuntut perusahaan melaporkan kondisi keuangan perusahaan, baik perusahaan induk maupun anak perusahaan yang berbeda lokasi.
PINJAMAN ANTAR PERUSAHAAN
Pada dasarnya hubungan antara perusahaan satu dengan anak perusahaannya adalah saling menutupi kekurangan dan saling mendukung. Perpindahan dana dari perusahaan satu dengan anak perusahaannya biasanya melibatkan MNC, karena disini MNC lah yang mengerti mengenai peraturan perpindahan dana tersebut. Hal – hal yang menyangkut perpindahan dana ini antara lain :
1. Tingkat pinjaman dana
2. Control terhadap nilai mata uang
3. Perbedaan tariff pajak pada masing – masing Negara
Hal penting lainnya adalah pinjaman yang saling berhubungan, saling bertukar nilai mata uang, dan pinjaman antar perusahaan.
Saling meminjamkan dana
Hal ini banyak terjadi pada Negara yang memiliki bunga pinjaman tinggi sehingga perusahaan cenderug menggunakan dana diamnya untuk dipinjamkan pada anak perusahaan yang lain yang membutuhkan dana, terutama bagi Negara yang rawan terhadap nilai pertukaran mata uang yang sewaktu – waktu dapat menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan. Keuntungan dari system ini adalah :
1. Biaya yang harus dikeluarkan lebih sedikit, karena dana yang digunakan adalah dana dari perusahaan yang berada pada satu induk perusahaan
2. Pinjaman ini lebih aman bagi perusahaan, karena tidak terpengaruh dengan nilai tukar dan pajak
Keuntungan lainnya menurut manajer perusahaan adalah nama perusahaan akan tetap terjaga, karena kekurangan dari anak perusahaan dapat ditutupi sehingga citra perusahaan akan tetap baik di mata pemerintah dan masyarakat.
• Variasi pada back to back loan ada bermacam-macam. Perhitungan bias berbeda dengan cara sebelumnya, tapi masing-masing ada unsur yang sama: bunga, pajak, efek mata uang yang diperoleh baik pinjaman dan pinjaman mengkonversi unit dan biaya mereka ke rumah mata uang
• Daripada menginvestasikan uangnya keluar negeri dengan pertama-tama membayar deviden dan muncul kewajiban bayar pajak yang besar, perusahaan lebih memilih untuk memutar uangnya melalui pinjaman back to back.
• Pengaturan pinjaman back to back dapat digunakan untuk dapat keuntungan dari nilai mata uang tanpa harus menukar uang secara riil.
•
• di samping konsekuensi pajak mereka, pembayaran dividen mengarah pada pergeseran likuiditas. nilai bergerak dana ini tergantung pada biaya kesempatan yang berbeda uang di antara berbagai unit dari korporasi
• pinjaman paralel adalah metode efektif dana pemulangan diblokir, menghindari pembatasan kontrol devisa, menghindari nilai tukar premi untuk investasi di luar negeri, pembiayaan berafiliasi asing tanpa menimbulkan risiko pertukaran tambahan, atau memperoleh pembiayaan mata uang asing pada harga yang menarik
• kontrol devisa lain adalah faktor utama dalam keputusan dividen. kontrol ini berbeda di setiap negara, tetapi secara umum mereka membatasi ukuran dividen kiriman uang, baik secara absolut atau sebagai persentase atau penghasilan, ekuitas, atau modal terdaftar
• banyak perusahaan mencoba untuk mengurangi bahaya gangguan tersebut dengan mempertahankan catatan dividen konsisten. catatan desain untuk menunjukkan bahwa pembayaran ini merupakan bagian dari program keuangan yang mapan, daripada tindakan spekulasi terhadap mata uang negara tuan rumah
• usaha bersama. kehadiran pemegang saham lokal dapat membatasi kemampuan suatu MNC untuk menyesuaikan kebijakan dividen sesuai dengan faktor global. di samping sejauh MNC memiliki perspektif jangka panjang daripada mitra lokal mereka, konflik yang mungkin timbul, dengan investor lokal menuntut payback period yang lebih pendek dan memaksa MNC pendapatan yang lebih tinggi tingkat retensi
• dana korporasi yang diinvestasikan di luar negeri, apakah mereka disebut utang atau ekuitas, membutuhkan tingkat pengembalian yang sama, yaitu biaya marjinal perusahaan modal. Meskipun demikian, MNC umumnya memilih untuk berinvestasi dalam bentuk pinjaman daripada keadilan bagi beberapa alas an
• first, perusahaan biasanya memiliki ruang gerak yang lebih luas untuk mengembalikan dana dalam bentuk pinjaman bunga dan pembayaran daripada sebagai dividen atau pengurangan dalam ekuitas karena aliran dana yang terakhir biasanya lebih dekat kontrol oleh pemerintah
• second, alasan kedua untuk penggunaan pinjaman antar atas investasi ekuitas adalah kemungkinan mengurangi pajak.
• kemungkinan manfaat pajak disebabkan oleh dua factor: 1) bunga yang dibayar atas pinjaman yang biasanya dipotong pajak di negara tuan rumah, sedangkan pembayaran dividen tidak, 2) tidak seperti dividen, pembayaran pinjaman biasanya tidak merupakan penghasilan kena pajak ke perusahaan induk
• perusahaan tidak memiliki lintang selesai dalam memilih utang terhadap rasio ekuitas di luar negeri, walaupun. masalah ini sering terbuka untuk negosiasi dengan pemerintah tuan rumah. sebagai tambahan, dividen dan pinjaman lokal sering terbatas pada suatu persentase tetap pada ekuitas. dasar ekuitas kecil juga dapat mengakibatkan laba atas ekuitas tinggi, memperlihatkan sebuah perusahaan untuk biaya eksploitasi
• faktur transaksi antar perusahaan. perusahaan sering memiliki pilihan untuk memilih mata uang di mana untuk faktur transaksi antar afiliasi. pilihan mata uang yang baik faktur pajak dan implikasi kontrol mata uang
• pengaruh pajak. mata uang tertentu atau mata uang di mana perusahaan transaksi antar tagihan dapat mempengaruhi laba setelah pajak jika fluktuasi mata uang yang diantisipasi.
•
Pemfakturan Transaksi Antar Perusahaan
Perusahaan sering memiliki pilihan untuk memilih mata uang yang akan digunakan dalam melakukan transaksi. Pilihan dalam penggunaan mata uang yang digunakan dalam faktur mempertimbangkan pajak dan pengendalian terhadap mata uang.
Pengaruh Pajak
Berdasarkan keterangan kurs mata uang pada pemfakturan transaksi antar perusahaan dapat berpengaruh terhadap keuntungan setelah pajak jika fluktuasi/ naik turunnya mata uang dapat diantisipasi. Seperti contohnya pada sebuah cabang perusahaan Swedia yang menjual bagian perakitan barang pada cabang di Jerman. Yang mengasumsikan tingkat pajak perusahaan yang efektif di Swedia adalah tS, sedangkan di Jerman adalah tG. Apakah seharusnya transaksi dalam faktur menggunakan mata uang Deutsche marks ataukah kronor, apabila Deutsche marks diharapkan meningkat dengan baik dibandingkan Kronor dan dolar.
Pengawasan Penukaran
Pemilihan mata uang yang digunakan dalam melakukan transaksi, memungkinkan sebuah perusahaan untuk memindahkan beberapa dana yang menghalangi dari sebuah Negara yang memiliki pengendalian terhadap mata uang. Apabila letak cabang perusahaan terletak pada suatu Negara yang membatasi pengiriman kembali laba.
Mendesain Sebuah Kebijakan Global Pengiriman
Tugas yang dihadapi oleh para jajaran eksekutif keuangan adalah mengkoordinasikan penggunaan dari bermacam hubungan keuangan dengan cara yang konsisten dengan memaksimalkan nilai perusahaan secara keseluruhan. Tugas ini mensyaratkan hubungan keempat keputusan:
1. Seberapa besar jumlah uang yang dikirimkan
2. Kapan dilaksanakan
3. Dimanakah mengirimkan dana tersebut
4. Metode transfer seperti apakah yang digunakan
Prasyarat
Sejumlah faktor yang secara kuat berpengaruh terhadap kemampuan suatu MNC untuk mendapatkan manfaat dari transfer sistem keuangan internal, terdiri dari:
1. Banyaknya jaringan keuangan
2. Besarnya transaksi gabungan
3. Pola gabungan kepemilikan luar negeri
4. Tingkatan standarisasi produk dan jasa
5. Peraturan pemerintah
Informasi yang Disyaratkan
Untuk mendapatkan keuntungan secara penuh, perusahaan multinasional membutuhkan informasi detail mengenai informasi:
• Penggabungan keuangan yang dipersyaratkan
• Sumber daya dan biaya dari kredit eksternal
• Hasil dari investasi lokal
• Ketersediaannya akses keuangan
• Volume dari transaksi gabungan
• Peraturan dan pembatasan dari Pemerintah
Konsekuensi Perilaku
• Memanipulasi harga yang ditukarkan
• Menyesuaikan pembayaran deviden
TERIMA KASIH ATAS INFORMASI YANG ANDA BERIKAN
ReplyDeletemy blog
ReplyDeleteSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
thanks for info sharing.
ReplyDelete